Share This Post :
Facebook
Twitter
WhatsApp

Daftar Isi

Photo by Liza Summer via Pexels

Dalam mengukur profitabilitas perusahaan, seorang investor memiliki beberapa metrik yang biasa digunakan. Internal Rate of Return adalah salah satu dari metrik tersebut. Dengan menggunakan perhitungan yang satu ini, seorang investor bisa memutuskan apakah bisnis telah berjalan dengan baik atau tidak. Memangnya, apa yang dimaksud dengan Internal Rate of Return atau disebut juga dengan IRR?

Internal Rate of Return adalah… 

Singkatnya, Internal Rate of Return adalah tingkat pengembalian suatu modal yang dimanfaatkan dalam proses berjalannya suatu usaha, atau bagaimana suatu modal yang ditanam oleh investor tersebut bisa menghasilkan laba. Metrik ini dapat digunakan bersama dengan ROI atau Return on Investment untuk menghitung berbagai macam perkiraan. 

Contohnya, kedua metrik ini digunakan oleh seorang investor untuk mengetahui apakah ia bisa mendapatkan keuntungan, serta berapa modal yang harus dianggarkan untuk mendapatkan target keuntungan tersebut. Dengan adanya informasi mengenai perhitungan ROI dan IRR, maka investor akan memiliki estimasi bagaimana keadaan suatu perusahaan ke depannya.

Nah, penggunaan IRR atau Internal Rate of Return adalah kunci dalam penghitungan anggaran modal yang perlu dilakukan oleh investor. Memangnya, kenapa demikian?

Baca juga: 5 Hal Penting Saat Membuat Laporan Pajak Tahunan Perusahaan

Mengapa IRR diperlukan?

Dengan adanya perhitungan IRR, maka seorang investor bisa menganalisis apakah suntikan modal dapat menaikkan nilai perusahaan dengan mempertimbangkan arus masuk perusahaan. Selain itu, penggunaan metrik IRR juga bisa digunakan untuk mengambil keputusan mengenai suatu proyek. Bagaimana maksudnya?

Misalnya saja sebuah perusahaan memiliki dua proyek. Dengan membandingkan nilai IRR dari kedua proyek tersebut, maka investor bisa mengetahui mana proyek yang lebih berpotensi untuk memberikan arus kas masuk terbesar. Menggunakan data tersebut, perusahaan juga bisa lebih mengatur penganggaran kedua proyek dengan mempertimbangkan IRR-nya.

Apa kelebihan dan kekurangan IRR?

Sebagai sebuah metrik, IRR memiliki beberapa kelebihan tertentu. Pertama, IRR akan membantu Anda untuk tahu mana investasi yang layak dilakukan dan mana yang tidak. Akhirnya, pengambilan keputusan tergantung dari data IRR tersebut. Berikutnya, Internal Rate of Return adalah metrik yang mempertimbangkan lebih banyak elemen, seperti setiap arus yang ada, time value of money, hingga bagaimana risiko sebuah arus terhadap kembalinya modal investasi.

Dibandingkan dengan metrik lain, IRR juga memiliki kelebihan berupa ketepatan lebih tinggi pada nilai yang diestimasikan. Jadi, investor bisa mengetahui lebih rinci mengenai berapa rate of return yang sebenarnya, bukan hanya selisih dari NPV atau Net Present Value saja.

Tetapi di balik kelebihan tersebut, metrik yang satu ini memiliki kekurangannya sendiri. Pertama, tentu saja perhitungannya yang jauh lebih rumit dari metrik-metrik lainnya sehingga membutuhkan pemahaman lebih. Selain itu, hasil perhitungan Internal Rate of Return adalah berupa estimasi saja, jadi tidak selalu tepat.

Baca juga: Dampak Resesi Ekonomi Untuk Bisnis Dan Cara Mengatasinya

Rumus Internal Rate of Return (IRR)

Dalam menghitung Internal Rate of Return, berlaku rumus berikut ini:

IRR=ra+NPVaNPVa-NPVb(rb-ra)

ra= Tingkat diskonto a

rb= Tingkat diskonto b

NPVa= Net Present Value pada tingkat diskonto a

NPVb= Net Present Value pada tingkat diskonto b

Jika melalui perhitungan tersebut nilai Internal Rate of Return adalah besar, artinya investasi tersebut cukup menguntungkan untuk dilanjutkan. Sedangkan jika nilai IRR kecil, maka prospeknya tidak begitu baik. Agar lebih paham, perhatikan contoh berikut ini:

Ada suatu perusahaan yang menginginkan nilai investasi sebesar Rp120 juta. Sedangkan dalam 20 tahun, arus kas yang masuk setiap tahunnya adalah Rp20 juta. Asumsikan saja Anda mengharapkan rate of return sebesar 13%. Setelah menghitung diskonto, ditemukan bahwa NPV-nya berjumlah Rp7 juta pada diskonto 12% dan Rp1,5 juta dengan diskonto 10%. Lalu, masukkan angka-angka tersebut ke dalam rumus:

IRR = 10% + (1500000/8500000) x 2%

IRR = 10,35%

Karena awalnya kita berasumsi bahwa rate of return adalah 13%, artinya investasi ini memiliki prospek yang tidak baik.

Baca juga: Mengenal Akuntansi Sektor Publik, Karakteristik, Dan Jenisnya

Perbedaan IRR vs ROI

Dalam menghitung apakah suatu investasi akan berhasil atau tidak, investor bisa menggunakan metrik berupa ROI dan IRR. Apa perbedaan dari kedua metrik tersebut?

Hal pertama tentu saja dari metode penghitungannya. ROI digunakan dengan cara menghitung persentase pertumbuhan investasi, yang kemudian dibagi dengan biaya awal investasi. Sementara itu, IRR dilakukan dengan menghitung tingkat diskonto dari arus kas di masa depan yang diharapkan.

Perbedaan terbesar yang kedua terletak pada rumusnya. Rumus ROI relatif lebih simpel dan mudah untuk dihitung, sedangkan IRR membutuhkan data dan rumus yang cukup kompleks, sehingga lebih sering digunakan oleh analis keuangan.

Jadi, dengan mengetahui IRR, seorang investor bisa menganalisis apakah suatu investasi akan berhasil atau tidak. Bisa dibilang, Internal Rate of Return adalah penyelamat investor. Selain dengan melihat IRR, investor umumnya juga melihat bagaimana pengelolaan keuangan sebuah perusahaan. Jika laporan keuangan berantakan atau justru tidak tepat, maka investor tidak akan mau mengucurkan dananya pada Anda.

Nah, agar perusahaan Anda memiliki laporan keuangan yang rapi, tepat, dan akurat, gunakan saja jasa akuntan dari FinFloo. FinFloo adalah penyedia jasa akuntan secara virtual yang membuat Anda tidak perlu bingung lagi mengenai pembukuan perusahaan. Tim FinFloo telah berpengalaman dalam menyusun laporan keuangan serta kebutuhan akuntansi lainnya. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website FinFloo di sini!

Kelola Laporan Keuangan & Perpajakan Mudah

Konsultasi Gratis, Sekarang!

FinFloo menyediakan layanan perpajakan yang akan membantu Anda dalam proses pelaporan pajak, sehingga Anda dapat fokus pada mengembangkan bisnis Anda.