Share This Post :
Facebook
Twitter
WhatsApp

Daftar Isi

Photo by Karolina Gabrowski via Pexels

Dalam dunia bisnis, istilah jurnal penghapusan piutang sering sekali digunakan. Namun, mungkin Anda masih belum terlalu familier dengan konsep dasar dan metodenya. Jadi, apa yang dimaksud dengan hal tersebut dan kapan perusahaan dapat mengategorikan piutang sebagai tak tertagih? Mari kita pelajari bersama-sama dalam artikel ini!

Baca Juga: Akuntansi Manajemen: Pengertian, Tugas, Dan Lingkup Kerja

Apa itu jurnal penghapusan piutang?

Sebelum mengetahui definisi dari jurnal penghapusan piutang, ada baiknya Anda memahami apa yang dimaksud dengan piutang terlebih dahulu. Berbeda dari utang, piutang merupakan hasil keuntungan yang seharusnya diperoleh sebuah usaha dari siapa pun yang berbisnis dengan mereka. Akan tetapi, pengusaha belum menerima uang tersebut.

Kenyataannya, tidak semua orang dapat melunasi utang mereka. Maka dari itu, perusahaan harus mencatat jumlah yang tidak bisa ditagih dan menghapusnya agar kelancaran bisnis tetap terjaga. Dengan jurnal penghapusan piutang, perusahaan dapat memperhitungkan kerugian yang akan mereka dapatkan dari piutang yang tak tertagih.

Baca Juga: Kenali Perbedaan Akuntansi Perusahaan Dagang Dan Jasa

Apa saja yang termasuk piutang tidak tertagih?

Tidak semua piutang dapat ditagih karena berbagai alasan. Alasan pertama, ada kalanya seorang individu atau badan usaha tidak ingin membayar produk yang mereka dapatkan karena merasa kualitasnya tidak sesuai dengan ekspektasi. 

Maka dari itu, mereka akan menunggak pembayaran sampai melewati tanggal jatuh tempo atau hingga perusahaan melewati batas jumlah penagihan yang diizinkan, sehingga piutang tidak dapat ditagih lagi.

Selain itu, individu atau perusahaan tertentu juga tidak bisa membayar utang mereka karena telah bangkrut atau mengalami keadaan kahar (force majeure) yang berdampak pada kemampuan finansial mereka, misalnya bencana alam atau kebakaran.

Baca Juga: Mengenal Akuntansi Sektor Publik, Karakteristik, Dan Jenisnya

2 Metode membuat jurnal penghapusan piutang

Saat membuat jurnal penghapusan piutang, ada dua metode yang bisa Anda pilih sesuai dengan kebutuhan dan skala bisnis Anda saat ini. Apa saja cara yang dapat digunakan untuk mencatat penghapusan piutang? Temukan jawabannya dalam daftar berikut.

– Metode langsung

Metode yang kerap digunakan dalam jurnal penghapusan piutang untuk perusahaan berskala kecil adalah metode langsung atau direct write-off. Pada dasarnya, Anda akan langsung menghapus piutang dari pembukuan perusahaan setelah menetapkan bahwa pihak yang terkait tidak dapat melunasinya. 

Kemudian, piutang yang dihapus harus dicatat pada perkiraan kerugian piutang, di mana beban penghapusan piutang dicatat pada kolom debit dan piutang yang dimaksud dicatat pada kolom kredit. 

– Metode cadangan

Metode jurnal penghapusan piutang yang berikutnya yaitu metode cadangan atau allowance method, yang lebih sering digunakan oleh perusahaan besar. Sebab, cara ini membutuhkan prediksi berdasarkan riwayat pelunasan piutang sebelumnya. 

Saat membuat jurnal penghapusan piutang dengan metode cadangan, Anda harus mencatat beban kerugian piutang yang telah dihitung dari data periode sebelumnya pada kolom debit, dan cadangan kerugian piutang pada kolom kredit. Jika perusahaan tidak mampu membayar piutang yang dicatat, Anda perlu menghapusnya dengan memindahkan cadangan kerugian piutang ke kolom debit dan mencatat piutang sebagai kredit. 

Contoh kasus yang termasuk dalam jurnal ini

Agar Anda dapat memahami konsep dasar jurnal penghapusan piutang dengan lebih menyeluruh, mari kita gunakan sebuah contoh. Anggaplah bahwa PT Zeta memiliki piutang sebesar Rp90.000.000,00 dari PT Sigma yang membeli alat ekskavasi dari mereka. Jika PT Sigma sama sekali tidak bisa melunasinya, PT Zeta harus mencatat penghapusan tersebut dengan metode langsung sebagai berikut:

DebitKredit
Beban penghapusan piutangRp90.000.000,00
PiutangRp90.000.000,00

Di sisi lain, pembuatan jurnal penghapusan piutang dengan metode cadangan memiliki pencatatan yang berbeda. Misalnya, berdasarkan informasi yang ada, PT Zeta memperkirakan bahwa PT Sigma hanya bisa melunasi 50% dari total piutangnya, atau Rp45 juta. Berikut cara mencatat penghapusan piutangnya:

DebitKredit
Cadangan kerugian piutangRp45.000.000,00
Piutang usahaRp45.000.000,00

Bagaimana, membuat jurnal penghapusan piutang sebenarnya tidak sulit, kan? Dari kedua contoh kasus yang sudah ditunjukkan sebelumnya, Anda hanya perlu memahami label pencatatan yang harus digunakan. 

Akan tetapi, dengan banyaknya perkara yang harus diurus saat baru merintis usaha, besar kemungkinan Anda akan membutuhkan bantuan profesional untuk pembuatan laporan keuangan. Supaya fokus Anda lebih terjaga, jangan ragu-ragu untuk mengandalkan FinFloo.

FinFloo menyediakan layanan akuntansi yang akan mencatat semua aspek finansial dari perusahaan Anda, termasuk penghapusan piutang. Anda tidak perlu khawatir saat menggunakan jasa bantuan pencatatan finansial dari FinFloo karena Anda akan dibantu oleh tim akuntan ahli. Jika Anda tertarik merasakan manfaatnya, klik di sini untuk berkonsultasi dengan FinFloo!

Kelola Laporan Keuangan & Perpajakan Mudah

Konsultasi Gratis, Sekarang!

FinFloo menyediakan layanan perpajakan yang akan membantu Anda dalam proses pelaporan pajak, sehingga Anda dapat fokus pada mengembangkan bisnis Anda.